Pada halaman ini akan dibahas mengenai Tindakan Keperawatan Pemasangan Infus / IV line. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.
Gambar Cara Pemasangan Infus yang Benar, Sumber: Awalia Nikmah |
Latar Belakang Pemasangan Infus (IV line)
Pemasangan infus merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan cara memasukkan cairan melalui intra vena (pembuluh balik) melalui transkutan dengan stilet tajam yang kaku seperti angiokateler atau dengan jarum yang di sambungkan. Dan yang di maksud dengan pemberian cairan intravena adalah memasukan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set (Potter,2005). Tindakan infus biasa diberikan pada klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan, serta klien yang sistem pencernaannya terganggu, serta untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Tindakan infus diberikan pada klien dengan indikasi dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca bedah sesuai program pengobatan dan pasien yang memerluka pengobatan atau terapi injeksi intra vena serta klien yang sistem pencernaannya terganggu.
Pengertian dari pemasangan infus
Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan menggunakan tehnik aseptic
Pemasangan Infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Tujuan dari pemasangan infuse:
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit, vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah
4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh Memonitor tekan Vena Central (CVP)
5. Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan.
Indikasi pemasangan infus
1. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam Intra Vena
2. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat (seperti furosemid, digoxin)
3. Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus melalui Intra vena
4. Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit.
5. Pasien yang mendapatkan tranfusi darah
6. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
7. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
8. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi kebutuhan dengan injeksi intramuskuler.
Kontraindikasi
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infuse
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk pemilihan vena
1. Gunakan vena-vena distal terlebih dulu
2. Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika mungkin.
3. Pilih vena-vena di atas area fleksi.
4. Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan aliran darah yang adekuat ke dalam kateter.
5. Palpasi vena untuk menentukan kondisinya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh, dan yang tidak tersumbat, jika ada.
6. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih tidak akan menggangguaktivitas pasien sehari-hari.
7. Pilih lokasi yang tidak akan mempengaruhi pembedahan atau prosedur-prosedur yang direncanakan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemberian cairan intravena :
1. selalu memeriksa tindakan kewaspadaan yang diberikan oleh pabrik obat.
2. jangan menambahkan kalsium dan magnesium ke garam yang lain.
3. jangan mencampurkan aditif dengan darah.
4. jangan membiarkan larutan untuk diinfuskan selama lebih dari 24 jam.
5. ikuti petunjuk pabrik mengenai penyimpanan dan keamanan.
6. jagan mencampur dua jenis obat intravena dalam spuit yang sama untuk pemberian intravena.
7. bila kerja sampingan dari kedua obat tidak diketahui, berikan dengan normal salin steril diantara pemberian kedua obat tersebut.
8. selalu mengenali lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pemberian semua jenis obat intravena.
1. selalu memeriksa tindakan kewaspadaan yang diberikan oleh pabrik obat.
2. jangan menambahkan kalsium dan magnesium ke garam yang lain.
3. jangan mencampurkan aditif dengan darah.
4. jangan membiarkan larutan untuk diinfuskan selama lebih dari 24 jam.
5. ikuti petunjuk pabrik mengenai penyimpanan dan keamanan.
6. jagan mencampur dua jenis obat intravena dalam spuit yang sama untuk pemberian intravena.
7. bila kerja sampingan dari kedua obat tidak diketahui, berikan dengan normal salin steril diantara pemberian kedua obat tersebut.
8. selalu mengenali lamanya waktu yang dibutuhkan untuk pemberian semua jenis obat intravena.
LOKASI PEMASANGAN INFUS
Lokasi pemasangan infus biasanya pada vena yang terdapat di lengan antara lain:
Lokasi pemasangan infus biasanya pada vena yang terdapat di lengan antara lain:
· Vena digitalis mengalir sepanjang sisi lateral jari tangan dan dihubungkan ke vena dorsalis oleh cabang-cabang penyambung.
Keuntungan :kadang-kadang hanya vena yang tersedia, yang dengan mudah difiksasi dengan spatel lidah yang dibalut dengan perban.
Kerugian :hanya kateter yang berukuran kecil dapat digunakan, mudah terjadi infiltrasi, tidak cocok untuk terapi jangka panjang.
Keuntungan :kadang-kadang hanya vena yang tersedia, yang dengan mudah difiksasi dengan spatel lidah yang dibalut dengan perban.
Kerugian :hanya kateter yang berukuran kecil dapat digunakan, mudah terjadi infiltrasi, tidak cocok untuk terapi jangka panjang.
· Vena dorsalis superfisialis (metakarpal atau tangan) berasal dari gabungan vena digitalis.
Keuntungan :memungkinkan pergerakan lengan, mudah dilihat dan di palpasi, tulang-tulang dengan membelat kateter.
Kerugian: pasien-pasien yang aktif dapat mengeser kateter, balutan menjadi mudah basah dengan mencuci tangan, tempat penusukan IV akan macet jika penahan pergelangan tangan di pasang.
Keuntungan :memungkinkan pergerakan lengan, mudah dilihat dan di palpasi, tulang-tulang dengan membelat kateter.
Kerugian: pasien-pasien yang aktif dapat mengeser kateter, balutan menjadi mudah basah dengan mencuci tangan, tempat penusukan IV akan macet jika penahan pergelangan tangan di pasang.
· Vena sefalika terletak di lengan bagian bawah pada posisi radial lengan (ibu jari). Vena ini berjalan ke atas sepanjang bagian luar dari lengan bawah dalam region antekubiti. Vena sefalika lebih kecil dan biasanya lebih melengkung dari vena basilika.
Keuntungan : dapat menggunakan kateter ukuran bsar untuk infus yang cepat, dibelat oleh tulang-tulang lengan, pilihan yang baik untuk infus larutan yang mengiritasi.
Kerugian :lebih melengkung daripada vena basilika; ini biasanya merupakan kerugian hanya bila memasang kateter yang lebih panjang.
Keuntungan : dapat menggunakan kateter ukuran bsar untuk infus yang cepat, dibelat oleh tulang-tulang lengan, pilihan yang baik untuk infus larutan yang mengiritasi.
Kerugian :lebih melengkung daripada vena basilika; ini biasanya merupakan kerugian hanya bila memasang kateter yang lebih panjang.
· Vena basilika ditemukan pada sisi ulnaris lengan bawah, berjalan ke atas pada bagian posterior atau belakang lengan dan kemudian melengkung ke arah permukaan anterior atau region antekubiti. Vena ini kemudian berjalan lurus ke atas dan memasuki jaringan yang lebih dalam.
Keuntungan : sama seperti vena sefalika, biasanya lebih lurus dari vena sefalika
Kerugian : cenderung berputar; posisi pasien mungkin aak kikuk selama pungsi vena.
Keuntungan : sama seperti vena sefalika, biasanya lebih lurus dari vena sefalika
Kerugian : cenderung berputar; posisi pasien mungkin aak kikuk selama pungsi vena.
· Vena mediana/antekubiti berasal dari vena lengan bawah dan umumnya terbagi dalam dua pembuluh darah, satu berhubungan dengan vena basilika dan yang lainnya berhubungan dengan vena sefalika. Vena ini biasanya digunakan untuk pengambilan sampel darah.
Keuntungan : mudah dilakukan penusukan, besar, cenderung stabil.
Kerugian : dapat membatasi gerakanlengan pasien, sering diperlukan untuk pengambilan sampel darah.
Keuntungan : mudah dilakukan penusukan, besar, cenderung stabil.
Kerugian : dapat membatasi gerakanlengan pasien, sering diperlukan untuk pengambilan sampel darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar