Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bahasa Indonesia. Tampilkan semua postingan
Macam-Macam Pedoman Wawancara

Macam-Macam Pedoman Wawancara

Salah satu cara untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah dengan melakukan wawancara. Untuk melakukan wawancara diperlukan persiapan yang matang agar wawancara dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain alat, pedoman dalam wawancara juga harus diperhatikan.

Ada dua macam pedoman dalam wawancara, yaitu pedoman wawancara tidak terstruktur dan pedoman wawancara terstruktur. Berikut ini adalah penjelasannya.

Macam-Macam Pedoman Wawancara

A.Pedoman Wawancara Tidak Terstruktur
Pada pedoman wawancara tidak terstruktur, pewawancara hanya memuat garis-garis besar wawancara saja. Wawancara disesuaikan dengan garis besar pembicaraan yang telah dipersiapkan. Pada pedoman ini, kreatifitas dari pewawancara sangat diperlukan karena hasil wawancara lebih banyak tergantung dari pewawancara sendiri.

B.Pedoman Wawancara Terstruktur
Pada pedoman wawancara terstruktur, pertanyaan disusun secara terperinci sama seperti halnya dengan kuesioner. Pewawancara akan memberikan tanda centang pada pilihan jawaban yang telah tersedia.

Itu tadi penjelasan mengenai macam-macam pedoman wawancara. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah informasi pembaca mengenai wawancara.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :  
Maryaai, Kun dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis. 
Jenis-Jenis Wawancara

Jenis-Jenis Wawancara

Dalam melakukan penelitian, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Salah satu dari cara tersebut adalah dengan melakukan wawancara. Ada 3 jenis wawancara yang pada umumnya digunakan oleh peneliti. Berikut ini adalah ketiga jenis wawancara tersebut.

Jenis-Jenis Wawancara

1.Wawancara Bebas (unguided interview)
Wawancara bebas adalah wawancara yang dilakukan tanpa harus menggunakan acuan pertanyaan. Hal ini berarti sang pewawancara bebas bertanya apa saja kepada narasumber. Wawancara jenis ini akan membuat narasumber tidak menyadari bahwa ia sedang diwawancarai, sehingga wawancara jenis ini akan membuat suasana lebih santai. Adapun kelemahan dari wawancara ini adalah nantinya pertanyaan yang diajukan kurang terkendali.

2.Wawancara Terpimpin (guided interview)
Wawancara terpimpin adalah wawancara yang dilakukan dengan menggunakan acuan pertanyaan. Pada wawancara ini, pewawancara akan membawa sederet pertanyaan yang nantinya akan dijawab oleh narasumber.

3.Wawancara Bebas Terpimpin 
Wawancara bebas terpimpin merupakan gabungan dari wawancara bebas dengan wawancara terpimpin. Pada wawancara ini, pewawancara akan membawa sederet pertanyaan, namun pada saat wawancara, pewawancara dapat mengembangkan beberapa pertanyaan lagi, sehingga ada pertanyaan yang telah disiapkan dan ada pertanyaan yang dilakukan secara spontan.

Itu tadi penjelasan mengenai jenis-jenis wawancara. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi tambahan kepada pembaca mengenai jenis-jenis wawancara.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Referensi :  
Maryaai, Kun dan Juju Suryawati. 2007. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Esis. 
Pengertian, Tujuan, dan Bagian-Bagian Resensi

Pengertian, Tujuan, dan Bagian-Bagian Resensi


Setiap buku yang baru saja diterbitkan pada umumnya memiliki resensi. Resensi sebuah buku dilakukan oleh orang-orang professional di bidang yang dibahas di dalam buku tersebut. Tentu, pembuatan resensi memiliki tujuan. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai resensi.

A.Pengertian Resensi
Resensi dapat diartikan memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas isi buku atau mengkritik sebuah buku.

B.Tujuan Resensi
Resensi buku tentu memiliki tujuan tertentu. Secara umum, resensi bertujuan untuk menilai sebuah buku apakah layak/tidak untuk dibaca. Adapun tujuan khusus dari resensi, yaitu :

  1. Bagi penulis : resensi sebagai tolak ukur penulis untuk menciptakan buku dengan kualitas yang lebih baik.
  2. Bagi pembaca : resensi sebagai pertimbangan apakah mau membeli buku tersebut atau tidak.
  3. Bagi masyarakat : resensi sebagai informasi bahwa akan ada buku baru yang diterbitkan.

C.Bagian-Bagian Resensi
Resensi memiliki beberapa bagian. Berikut ini adalah bagian-bagian dari resensi.

1.Judul resensi
Merupakan judul dari sebuah resensi.

2.Identitas buku
Pada bagian ini, dibagi menjadi beberapa bagian lagi, yaitu :

  • Judul buku : judul dari buku yang akan diresensi.
  • Nama pengarang : nama dari pengarang buku yang akan diresensi.
  • Nama penerbit : penerbit yang menerbitkan buku yang akan diresensi.
  • Kota penerbit : kota yang menjadi tempat penerbit dari buku yang akan diresensi.
  • Tanggal penerbit : kapan buku yang akan diresensi diterbitkan.
  • Tebal buku/jumlah halaman : banyaknya halaman pada buku yang akan diresensi.
  • Harga buku (tidak wajib) : harga buku yang akan diresensi.

3.Kepengarangan
Pada bagian ini akan dijelaskan latar belakang dari pengarang buku yang akan diresensi seperti ia bekerja sebagai apa, latar belakang pendidikan, karya-karya yang telah dihasilkan dan lain-lain. Pada bagian ini kita akan menjadi tahu apakah pengarang tersebut seorang professional atau masih seorang pemula.

4.Ringkasan/Ikhtisar/Sinopsis
Ringkasan/Ikhtisar merupakan sebuah ringkasan dari buku non-fiksi yang disesuaikan dengan daftar isi. Sedangkan sinopsis merupakan penceritaan ulang dari sebuah buku fiksi yang pola urutannya bebas.

5.Keunggulan/Kelemahan Buku
Pada bagian ini akan dijelaskan keunggulan dan kelemahan dari buku yang akan diresensi.

6.Sasaran Buku
Pada bagian ini akan dijelaskan siapa yang cocok untuk membaca buku ini, apakah seorang dewasa, remaja, ataupun semua umur.

Nah, itu penjelasan mengenai pengertian, tujuan, dan bagian-bagian resensi. Semoga dengan adanya artikel ini dapat memberi informasi kepada pembaca mengenai resensi.

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya.

Cara Mengukur Kecepatan dan Kemampuan Membaca

Cara Mengukur Kecepatan dan Kemampuan Membaca

Ketika dihadapkan dengan tuntutan untuk membaca buku yang banyak dalam waktu yang singkat, maka faktor terpenting yang harus dikuasai adalah kecepatan dalam membaca. Kecepatan disini bukan hanya sekedar membaca kemudian tidak diingat, namun yang dimaksud adalah cepat namun diingat. Pada saat ini banyak orang yang masih lambat dalam membaca sesuai dengan umur mereka, padahal kecepatan efektif dalam membaca itu sangat penting. Nah, bagaimana dengan kecepatan membaca kalian? Apakah sudah mencukupi atau belum? Adapun cara untuk mengukur kecepatan dan kemampuan membaca adalah sebagai berikut

A.Mengukur Kecepatan Membaca

Cara untuk mengukur kecepatan membaca adalah dengan membagi antara jumlah kata yang dibaca dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk membaca [Detik]. Dikarenakan satuan dalam kecepatan efektif membaca adalah kata/menit, maka hasil dari pembagian tadi dikalikan dengan 60. Berikut adalah cara untuk mengukur kecepatan membaca

Namun, membaca dengan cepat tanpa mengingatnya sama saja tidak ada gunanya. Maka dari itu kecepatan saja tidak cukup. Diperlukan pemahaman agar dapat menjawab soal-soal yang diberikan. 
 
B.Mengukur Pemahaman Membaca

Tidak cukup hanya cepat dalam membaca, pemahaman dalam membaca juga sangat diperlukan. Tentu, jika anda hanya cepat membaca tanpa memahaminya maka apa yang anda baca tidak ada gunanya. Adapun cara untuk mengukur pemahaman membaca seseorang adalah sebagai berikut

Semakin tinggi pemahaman membaca anda, maka semakin baik kemampuan membaca anda. Pemahaman membaca siswa SMA minimum adalah sebesar 70%.

C.Mengukur Kemampuan Membaca

Nah, setelah diketahui kecepatan dan juga pemahaman dalam membaca, maka saatnya untuk mengukur kemampuan membaca seseorang. Hasil inilah yang menentukan apakah seseorang sudah mampu untuk membaca cepat namun efektif sesuai dengan usianya. Berikut adalah cara untuk mengukur kemampuan membaca


Anda dapat dinyatakan memiliki kecepatan membaca yang baik jika sesuai dengan krtiteria dibawah ini :

Sebagai contoh, Andi merupakan seorang siswa SMA yang memiliki kecepatan membaca 350 kpm, dengan pemahaman membaca sebesar 70%. Maka kemampuan membaca Andi adlalah sebesar 245 kpm.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai Cara Mengukur Kecepatan dan Kemampuan Membaca. Semoga dengan adanya artikel ini, dapat memberi informasi kepada pembaca mengenai cara untuk mengukur kecepatan membaca. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, dan jangan lupa nantikan artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya 😀
Teknik Membaca Cepat

Teknik Membaca Cepat

Membaca Cepat merupakan suatu teknik yang berfungsi agar kita dapat menghemat waktu dalam membaca,namun tetap mengerti dan dapat menyerap informasi dari bacaan yang kita baca. Seseorang dikatakan dapat berhasil melakukan teknik membaca cepat jika ia mampu menjawab pertanyaan yang disediakan sekurang-kurangnya sebesar 75% dari total pertanyaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai teknik membaca cepat

A.Metode Membaca Skimming dan Scanning

1.Membaca Skimming
Yang dimaksud dengan membaca Skimming adalah membaca cepat dengan hanya menyerap informasi penting atau ide pokoknya saja. Tujuan dari membaca dengan metode ini adalah agar kita dapat mengetahui isi umum dalam sebuah bacaan tanpa harus membaca seluruh kata yang terdapat didalam bacaan.

*Strategi Membaca Skimming :
a.Baca Judul,sub-judul agar kita mengetahui apa yang disajikan dalam bacaan tersebut
b.Perhatikan Ilustrasi (Jika ada) agar kita dapat mengetahui lebih jauh apa yang sedang dibahas oleh bacaan tersebut
c.Baca awal dan akhir kalimat dari tiap paragraf
d.Carilah kata kunci dalam bacaan tersebut,dilanjutkan dengan memikirkan arti dari kata kunci tadi.

2.Membaca Scanning
Yang dimaksud dengan membaca Scanning adalah teknik membaca cepat dengan cara menyapu semua halaman bacaan demi mencari suatu informasi yang sudah kita tentukan. Tujuan dari membaca dengan metode ini adalah agar kita tidak membaca bagian lain,selain dari informasi yang sedang kita cari. Biasanya metode ini digunakan pada saat kita mencari nomor telepon di buku telepon,maka yang kita tuju adalah nomor orang yang kita ingin hubungi.

*Strategi Membaca Scanning :
a.Perhatikan pengunaan urutan bacaan,seperti "selanjutnya","langkah","pertama","kedua" dan sebagainya
b.Carilah kata yang dicetak miring ataupun yang dicetak tebal.

B.Teknik Meningkatkan Membaca Cepat
Untuk dapat meningkatkan kecepatan membaca seseorang dapat dilakukan dengan beberapa teknik dibawah ini :

1.Konsentrasi Penuh
Untuk dapat mengambil ide pokok maupun informasi yang kita cari maka diperlukan konsentrasi penuh agar ide pokok atau informasi yang kita cari dapat lebih mudah ditemukan. Sebab,jika kita tidak menggunakan konsentrasi penuh saat membaca,besar kemungkinan kita akan melupakan apa yang sudah kita baca tadi

2.Duduk Tegap dan Santai
Duduk Tegap diperlukan agar kita dapat lebih jelas melihat bacaan,sebab jika kita duduk dengan membungkuk maka tubuh kita dapat menghalangi cahaya kearah bacaan yang nantinya akan berakibat pada kecepatan membaca kita. Duduk Santai diperlukan agar kita tidak tegang saat membaca,hal ini dimaksudkan agar kita tidak lupa pada apa yang kita baca.

3.Tidak Menggerak-gerakkan anggota tubuh
Jika kita menggerak-gerakkan anggota tubuh,hal ini dapat menggangu konsentrasi kita dalam membaca,sebab tubuh melakukan tugas lain selain membaca.

4.Tidak Menunjuk Bacaan
Jangan pernah menunjuk bacaan,karena selain menghalangi cahaya yang masuk ke bacaan,kita jadi cenderung mengikuti jari daripada memperhatikan ide-ide pokok ataupun informasi yang kita cari.

5.Tidak Melakukan Regresi
Regresi adalah membaca kembali materi yang sudah lewat,untuk memastikan apakah yang kita baca sudah benar. Hindari hal ini,sebab ini akan membuang waktu anda. Untuk mengatasi hal ini anda bisa melatih kecepatan dan kefokusan mata agar bisa memastikan bacaan yang sudah anda baca benar adanya,selain itu dapat diatasi dengan memperkaya kata-kata bahasa Indonesia yang kita ketahui agar tidak binggung.

6.Tidak Menggunakan Mulut
Jangan membaca sekaligus berbicara,selain menggangu konsentrasi,anda pernah mendengar "Kita tidak bisa melakukan dua hal secara bersamaan dengan baik" maka dari itu lakukan membaca dalam hati.

7.Jarak mata dengan bacaan minimal 30cm
Ini merupakan jarak fokus mata terbaik. Tulisan tidak akan terlalu kecil,dan juga tidak akan terlalu besar sehingga kita dapat membaca dengan lebih cepat.

8.Abaikan kata-kata bersifat mengulang
Kata-kata seperti di,dari,pada,se,dan sebagainya sebaiknya dihindari saja agar dapat menghemat waktu dalam membaca.

C.Tingkat Kecepatan Membaca
Tingkat Kecepatan Membaca tergantung pada jenjang pendidikan seseorang berikut adalah tingkat kecepatan membaca berdasarkan jenjang pendidikan :
*SD/SMP 200 Kpm (Kata Per Menit)
*SMA 250 Kpm (Kata Per Menit)
*Mahasiswa 325 Kpm (Kata Per Menit)
*Pasca Sarjana 400 Kpm (Kata Per Menit)
*Orang Dewasa tidak sekolah 200 Kpm (Kata Per Menit)

D.Rumus Menghitung kecepatan Membaca
Berikut adalah rumus untuk menghitung kecepatan membaca seseorang :

Rumus :
Jumlah Kata yang dibaca/Jumlah waktu membaca *60 = Jumlah Kata per menit.

E.Pola Membaca Cepat
Proses dalam membaca cepat dapat dilakukan dalam berbagai pola. Pemilihan pola tersebut tergantung pada jenis bacaanya. Berikut adalah pola membaca

1.Bentuk Zig-zag
Pola ini digunakan untuk teks yang sulit

2.Bentuk Spiral

Pola ini digunakan untuk teks yang agak sulit

3.Bentuk Diagonal atau Vertikal


Pola ini digunakan untuk teks yang mudah.

Nah,itu tadi penjelasan mengenai teknik membaca cepat. Bagaimana anda sekarang sudah mengetahui bagaimana cara membaca cepat bukan? Semoga artikel ini dapat membantu pembaca sekalian. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya :D
Metode Berpidato

Metode Berpidato

Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi lisan pasif untuk menyampaikan tujuan atau topik dari seorang orator kepada khalayak ramai. Pastinya anda pernah mendengar seseorang berpidato bukan? Mungkin jika anda sering melihat orang berpidato ada orang yang memegang sebuah lembar kertas [Naskah] ada juga yang tidak memegan naskah,dan ada orang yang tiba-tiba disuruh maju untuk berpidato. Nah itu semua disebut dengan Metode Berpidato. Dalam berpidato ada 4 metode yang dipakai untuk membacakan pidato oleh seorang orator [Pembaca pidato] kepada para khalayak ramai. Berikut ini adalah keempat metode berpidato tersebut :

Metode dalam Berpidato :
1.Metode Naskah
2.Metode Menghafal
3.Metode Ekstemporan (Penjabaran kerangka)
4.Metode Impromptu (Spontan/langsung)

Berikut ini adalah penjelasan dari metode berpidato diatas beserta dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing metode :

1.Metode Naskah
Dalam metode naskah,seorang orator membacakan pidato berdasarkan naskah teks yang telah dibuat sebelumnya. Biasanya metode ini digunakan pada acara-acara penting dan resmi,seorang orator terpaku pada naskah pidato yang sudah dipersiapkan. Tujuan dari Metode ini agar tidak ada kesalahan kata maupun penyebutan,karena pidato yang menggunakan metode ini biasanya ditujukan untuk acara resmi dan penting.

*Kelebihan Metode Naskah :
a.Terencana dengan baik
b.Lengkap
c.Sistematis

*Kekurangan Metode Naskah :
a.Membosankan para mendengar
b.Kurangnya interaksi antara orator dengan khalayak ramai karena orator terlalu terpaku dengan naskah pidato yang dibacakan.

2.Metode Menghafal
Dalam metode menghafal seorang orator sudah terlebih dahulu menghapal dari sebuah rencana pidato yang sudah dipersiapkan sebelumnya oleh seorang orator. Sehingga tidak ada bacaan/naskah pidato yang dibawa pada saat sang orator berpidato.

*Kelebihan Metode Menghafal :
a.Melatih Daya Ingat
b.Tersusun Secara Sistematis
c.Tidak membosankan sebab terjadi interaksi antara orator dengan khalayak ramai saat orator menyampaikan pidato

*Kekurangan Metode Menghafal :
a.Jika terjadi lupa,maka akan sangat berbahaya karena dapat mengubah isi dari pidato yang seharusnya disampaikan
b.Kemungkinan terjadinya salah kata atau penyebutan.

3.Metode Ekstemporan (Penjabaran Kerangka)
Dalam metode ekstemporan orator mengambil pokok-pokok pikiran dari sebuah rencana pidato yang sebelumnya sudah dipersiapkan dan dicatat disebuah catatan kecil ataupun ditangan orator tersebut.

*Kelebihan Metode Ekstemporan :
a.Materi yang disampaikan urut dan sistematis
b.Tidak membosankan karena adanya interaksi antara orator dengan khalayak ramai.

*Kekurangan Metode Ekstemporan :
a.Orator mungkin akan sedikit kaku dalam membaca karena harus melihat catatan kecil yang sudah dipersiapkan sebelumnya

4.Metode Impromtu (Spontan/Langsung)
Dalam metode Impromptu seorang orator menyampaikan pidatonya tanpa perencanaan terlebih dahulu. Biasanaya metode ini hanya diberikan kepada orator yang berpengalaman serta berwawasan luas. Metode ini dipakai karena dibutuhkan pidato yang sifatnya mendadak sehingga dilakukan tanpa persiapan sama sekali.

*Kelebihan Metode Impromptu :
a.Bahasa yang digunakan singkat,jelas,dan padat
b.Tidak membosankan karena orator dapat menyesuaikan pidato dengan situasi saat pembacaan pidato berlangsung

*Kekurangan Metode Impromptu :
a.Materi yang disampaikan tidak urut dan tidak sistematis
b.Kemungkinan menggunakan kata yang tidak baku
c.Kemungkinan ada hal yang terlupa untuk disampaikan karena sifatnya yang mendadak.

Nah,itu tadi dia penjelasan mengenai metode dalam berpidato. Bagaimana sekarang anda sudah mengerti bukan metode apa saja yang digunakan seseorang untuk membaca pidato? Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu pembaca sekalian dalam lebih memahami mengenai metode berpidato. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya :D
Pengertian Legenda

Pengertian Legenda

Gunung Tangkuban Perahu,terjadinya diceritakan dalam Cerita Sangkuriang
Mungkin anda pernah mendengar atau melihat kata Legenda. Yap,kata ini sering kali muncul,baik di televisi,buku,internet,maupun tempat lainnya. Namun dari sekian banyak kata Legenda yang anda lihat dan dengar,apakah anda tahu apa yang dimaksud dengan Legenda itu? Legenda adalah Salah satu jenis cerita rakyat yang biasanya menceritakan mengenai kejadian asal-usul suatu tempat,tumbuhan,binatang dan lain-lain yang berupa khayalan [Tidak Nyata] dan diluar akal sehat. Berikut ini adalah pengertian Legenda oleh beberapa ahli


Pengertian Legenda Menurut beberapa ahli :
*KBBI [Kamus Besar Bahasa Indonesia] : Menurut KBBI yang dimaksud dengan Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
*Pudentia : Menurut Pudentia yang dimaksud dengan Legenda adalah cerita yang dipercaya oleh beberapa penduduk setempat benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci atau sakral. Sehingga dapat dibedakan dengan jenis cerita rakyat lainnya yaitu Mite.
*Emeis : Menurut Emeis yang dimaksud dengan Legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan.
*William R.Bascom : Menurut William R.Bascom yang dimaksud dengan Legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mitos, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci.
*Hooykaas : Menurut Hooykaas yang dimaksud dengan Legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian.

Itu tadi dia pengertian Legenda menurut beberapa ahli. Jadi Legenda itu bukanlah suatu cerita yang nyata dan hanya dibuat berdasarkan khayalan saja. Ini bisa kita lihat dari berbagai cerita Legenda yang cenderung berisi sesuatu yang diluar akal sehat,namun tiap Legenda tentu memiliki amanat tersendiri mengapa dibuat seperti itu. Sesuai dengan ciri-ciri Cerita Rakyat bahwa cerita rakyat tidak punya pengarang [Anonim],diwariskan secara turun-temurun dan disampaikan secara lisan ini berlaku juga untuk Legenda karena merupakan salah satu jenis cerita rakyat.

Berikut ini adalah contoh-contoh Cerita Legenda yang terkenal :
*Sangkuriang [Legenda Gunung Tangkuban Perahu]
*Dewi Sri [Legenda Padi]
*Danau Toba [Legenda Danau Toba]
*Malin Kundang [Legenda sebuah batu yang mirip manusia di Sumatera Barat]

Nah,itu tadi dia penjelasan mengenai pengertian dari Legenda. Bagaimana sekarang anda sudah tahu bukan apa yang dimaksud dengan Legenda itu? Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu para pembaca sekalian dalam lebih memahami arti dari kata Legenda. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang bermanfaat dan menarik selanjutnya :D