Stratifikasi Sosial


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Stratifikasi Sosial. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.


Setiap orang memiliki kedudukan tertentu dengan hak dan kewajiban yang berbeda-beda,dimana hak dan kewajiban tersebut juga memiliki dampak yang berbeda pula. Stratifikasi Sosial dapat terjadi dikarenakan tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak dan kewajiban yang memicu munculnya pelapisan sosial secara vertikal. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai Stratifikasi Sosial


A.Pengertian Stratifikasi Sosial menurut Para Ahli
  • Bruce J. Cohen :  Menurutnya Stratifikasi Sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas yang sesuai.
  • Astrid S. Susanto : Menurutnya Stratifikasi Sosial adalah hasil kebiasaan hubungan antar manusia secara teratur dan tersusun dimana mempunyai situasi yang menentukan hubungan secara horizontal maupun vertikal dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Robert M.Z Lawang : Menurutnya Stratifikasi Sosial adalah pengolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu kedalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan,privilese,dan prestise
  • Soerjono Soekanto : Menurutnya Stratifikasi Sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal
  • Horton dan Hunt : Menurutnya Stratifikasi Sosial adalah sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
B.Proses terbentuknya Stratifikasi Sosial
Ada dua proses yang dapat menimbulkan munculnya Stratifikasi Sosial. Berikut ini adalah kedua proses tersebut :

1.Terjadi secara alamiah
Stratifikasi Sosial dapat terjadi secara alamiah bersamaan dengan perkembangan kehidupan masyarakat. Biasanya proses ini terjadi karena faktor-faktor yang dibawa oleh individu sejak lahirnya. Contoh : Kepandaian,Usia,Jenis Kelamin,Keturunan

2.Terjadi karena bentukan dalam rangka mencapai tujuan bersama
Stratifikasi Sosial ini biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan suatu lembaga resmi atau organisasi yang formal seperti pemerintah,partai politik,perusahaan dan lain sebagainya. Pembagian kekuasaan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara,misalnya : Upacara pelantikan,pemberian kedudukan,dan lain sebagainya.

C.Dasar Stratifikasi Sosial
Adapun dasar-dasar yang menjadi pertimbangan kedudukan seseorang dalam Stratifikasi Sosial. Berikut ini adalah dasar-dasarnya :

1.Kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan kedudukan seseorang. Semakin banyak uang yang dimiliki (Kaya) maka semakin tinggi pula kedudukanya dalam Stratifikasi Sosial. Tentu orang kaya akan lebih dihormati jika dibandingkan dengan orang miskin.

2.Kekuasaan
Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang juga dapat menentukan kedudukan yang dimiliki oleh orang tersebut. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki,maka orang tersebut akan semakin disegani dan juga semakin dihormati. Sedangkan orang yang minim kekuasaan maka tidak akan terlalu dihormati. Contoh : Pimpinan perusahaan dengan karyawannya

3.Keturunan
Garis Keturunan yang dimiliki oleh seseorang juga dapat menentukan kedudukan seseorang dalam Stratifikasi Sosial. Orang yang berasal dari darah bangsawan atau darah raja,maka akan lebih dihormati dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki darah bangsawan atau darah raja. Contoh : Seorang pangeran dengan seorang remaja biasa

4.Kepandaian/Ilmu Pengetahuan
Kepandaian/Ilmu Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang juga akan mempengaruhi kedudukan seseorang dalam Stratifikasi Sosial. Semakin banyak pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang,maka ia akan semakin dihormati. Sebaliknya,semakin sedikit pengetahuan seseorang maka ia tidak akan terlalu dihormati. Sebagai contoh : Seorang ilmuwan dengan orang biasa

5.Kehormatan
Kehormatan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang memiliki kehormatan khusus,maka ia akan semakin disegani oleh orang lainnya. Biasanya dasar Kehormatan ini masih dapat kita jumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional. Biasanya pada masyarakat tradisional,orang yang memiliki banyak jasa terhadap masyarakat maka akan semakin dihormati dalam masyarakat tersebut

D.Sifat Sistem Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto,bahwa Stratifikasi Sosial dibagi kedalam 3 sifat yaitu :

1.Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification)

Stratifikasi Sosial Tertutup adalah sifat Stratifikasi Sosial yang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk berpindah kedudukan dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Stratifikasi Sosial Tertutup ini biasanya terjadi bagi masyarakat yang menganut sistem kasta seperti masyarakat di India. Akibatnya kemajuan akan pola perilakunya sangat lambat.

2.Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)

Stratifikasi Sosial Terbuka adalah sifat Stratifikasi Sosial yang memungkinkan terjadinya perpindahan kedudukan dari satu tingkat ke tingkat lain bagi seseorang. Perpindahan ini disebabkan oleh faktor kemampuan atau pendidikan yang dimiliki oleh seorang individu. Stratifikasi Sosial Terbuka biasanya terjadi pada masyarakat modern yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

3.Stratifikasi Sosial Campuran 

Stratifikasi Sosial Campuran adalah sifat Stratifikasi Sosial yang memungkinkan terjadinya perpindahan kedudukan dari satu tingkat ke tingkat lain,namun ada batasan tertentu yang membatasi seseorang untuk bermobilitas sosial. Contoh : Seorang masyarakat yang dapat bermutasi untuk bekerja sebagai pimpinan tidak mungkin menjadi bangsawan atau tokoh dalam masyarakat.

E.Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Stratifikasi Sosial. Berikut ini adalah faktor penyebab Stratifikasi Sosial :
  • Perbedaan Ras dan Budaya :  Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah ras sampai saat ini masih berpengaruh dalam Stratifikasi Sosial. Orang berkulit hitam (Negroid) dianggap lebih rendah kelasnya jika dibandingkan dengan orang yang memiliki warna kulit putih. Sebagai contoh,pada masa Apartheid di Afrika Selatan,Masyarakat Kulit Putih menganggap masyarakat kulit hitam hanya merupakan budak saja.
  • Pembagian tugas yang terspesialisasi : Spesialisasi berkaitan dengan fungsi kekuasaan dan status dalam Stratifikasi Sosial. Perbedaan posisi atau status anggota masyarakat berdasarkan pembagian kerja ini terdapat dalam setiap masyarakat,baik pada masyarakat primitif maupun masyarakat modern
  • Kelangkaan : Stratifikasi Sosial lambat laun terjadi karena alokasi hak dan kekuasaan yang jarang atau langka. Kelangkaan ini terasa bila masyarakat mulai membedakan posisi,alat-alat kekuasan dan fungsi-fungsi yang ada dalam waktu yang sama.
F.Bentuk Stratifikasi Sosial

1.Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Ekonomi
Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Ekonomi dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Kelas Atas (Upper Class) : Kelompok yang memiliki kekayaan material diatas rata-rata. Contoh : Pejabat,Pimpinan Perusahaan dan lain sebagainya
  • Kelas Menengah (Middle Class) : Kelompok yang memiliki kekayaan material rata-rata. Contoh : Karyawan kantor dan sebagainya
  • Kelas Bawah (Low Class) : Kelompok yang memiliki kekayaan material dibawah rata-rata. Contoh : Buruh,Pemulung,Pengemis dan lain sebagainya
2.Stratifikasi Sosial berdasarkan kriteria sosial
Stratifikasi Sosial berdasarkan kriteria sosialnya artinya adalah pembedaan anggota masyarakat kedalam kelompok tingkatan sosial berdasarkan status sosialnya. Contoh : Sistem Kasta pada masyarakat Hindu yaitu :
  • Brahmana : Kelompok yang terdiri dari para pemuka agama,pendeta
  • Kesatria : Kelompok yang terdiri dari para raja,bangsawan,dan petugas pemerintahan
  • Waisya : Kelompok yang terdiri dari para pedagang,nelayan,dan petani
  • Sudra : Kelompok yang terdiri dari masyarakat umum
  • Pariya : Kelompok yang terdiri dari para budak.
3.Stratifikasi Sosial berdasarkan kriteria politik
Stratifikasi Sosial berdasarkan kriteria politik adalah,bentuk Stratifikasi Sosial yang didasarkan pada kekuasaan yang dimiliki oleh seorang individu dalam masyarakat. Dalam Stratifikasi Sosial politik menghasilkan dua kelas yaitu :
  • Kelas Penguasa : Kelas Penguasa adalah kelas yang terdiri dari sejumlah elit yang jumlahnya sedikit. Kelas Penguasa merupakan kelas yang memiliki wewenang untuk mengatur kelas yang dikuasai.
  • Kelas yang dikuasai :  Kelas yang dikuasai adalah kelas yang terdiri dari masyarakat pada umumnya yang tidak memiliki wewenang untuk mengatur. Mereka harus tunduk pada aturan yang telah dibuat oleh para penguasa.
G.Fungsi Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto,Ada 2 fungsi Stratifikasi Sosial yaitu :
  • Kelas Sosial memberikan fasilitas-fasilitas hidup tertentu bagi anggotanya,misalnya keselamatan hidup dan sebagainya,yang tidak dimiliki oleh para warga kelas lain
  • Membentuk gaya dan tingkah laku hidup masing-masing warganya. Karena kelas-kelas yang ada dalam masyarakat mempunyai perbedaan dalam kesempatan menjalani jenis-jenis pendidikan atau rekreasi tertentu
Menurut Karl Marx dan Max Weber,Stratifikasi Sosial memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Dimungkinkan terjadinya perbedaan kekayaan,kekuasaan dan prestise antara anggota masyarakat dikarenakan adanya pembagian kerja. Kekayaan,kekuasaan dan prestise tersebut jumlahnya sangat terbatas sehingga sejumlah besar anggota masyarakat tersebut akan bersaing atau bahkan terlibat dalam konflik untuk memilikinya. Namun sebaliknya yang memiliki hal-hal tersebut berusaha untuk tetap mempertahankanya,sehingga terbentuklah kelas-kelas sosial yang mempunyai gaya hidup masing-masing 
Nah,itu tadi penjelasan mengenai Stratifikasi Sosial. Semoga dengan adanya artikel ini dapat membantu pembaca sekalian agar lebih memahami mengenai Stratifikasi Sosial. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini dan jangan lupa nantikan juga artikel kami yang menarik dan bermanfaat selanjutnya :D
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar