Kelebihan dan Kekurangan Bermain Bagi Anak-anak


Pada halaman ini akan dibahas mengenai Kelebihan dan Kekurangan Bermain Bagi Anak-anak. Semua informasi ini kami rangkum dari berbagai sumber. Semoga memberikan faedah bagi kita semua.



Permainan Anak-anak di air
 Masa anak - anak merupakan masa yang paling indah untuk bermain dan belajar. Namun ada beberapa orang tua yang justru melarang anaknya untuk bermain ataupun mengenal dunia luar. Banyak orang tua yang melarang anaknya untuk bermain dengan teman - temannya dikarenakan oleh berbagai hal, ada juga orang tua yang sudah memaksakan pendidikan sejak usia yang sangat dini. Usia yang seharusnya anak - anak nikmati untuk mengenal lingkungan, mencari teman, serta mengenal berbagai macam permainan anak - anak malah sudah harus dijejali dengan berbagai pendidikan baik formal maupun nonformal. Hal seperti itu tentunya mempunyai efek yang besar bagi kelanjutan hidup anak - anak anda kelak. Jadi manakah yang mau anda pilih? membiarkan anak - anak anda tetap bermain sewajarnya bersama teman - temannya atau mengekang anak anda untuk selalu terus belajar, belajar, dan belajar? 
Anak yang selalu dipaksa untuk belajar
Oke, kali ini kita akan bahas topik yang seru ini ya.. yaitu sebuah topik tentang anak - anak mengenai Kelebihan dan Kekurangan Bermain Bagi Anak - anak. 

Kelebihan dan Manfaat Bermain bagi Anak - anak :
Merangsang fungsi panca indera anak, misalnya :
  • Mainan dengan suara
  • Mainan dengan warna
  • Mainan dengan bermacam tekstur (halus/kasar)
Meningkatkan ketangkasan, misalnya:
  • Melatih anak merangkak, berjalan, melompat dengan satu kaki
  • Bermain bola
Meningkatkan kecerdasan berbahasa, misalnya:
  • Puzzle, menyusun balok, dan petak umpet
  • Main tebakan dan membaca buku
Meningkatkan interaksi social antara anak dengan orang tua atau temannya.
Meningkatkan sistem imun atau pencegahan tubuh anak terhadap lingkungan luar, sehingga anak menjadi lebih terbiasa dengan berbagai kondisi lingkungan.
Meningkatkan daya kreativitas dan membebaskan anak dari stres
Melatih anak untuk lebih percaya diri dan tidak selalu bergantung pada orang tua atau pengasuhnya.
Kelak ketika anak dewasa maka ia akan lebih bisa bergaul bersama teman - temannya.
Mengembangkan otak kanan anak. Bermain memiliki aspek-aspek yang menyenangkan dan membuka kesempatan untuk menguji kemampuan dirinya berhadapan dengan teman sebaya serta mengembangkan perasaan realistis akan dirinya. Dengan begitu, bermain memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan otak kanan, kemampuan yang mungkin kurang terasah baik di sekolah maupun di rumah.
Anak yang selalu dipaksa les privat
Kekurangan dan Dampak Negatif dari Bermain bagi Anak - anak :
  1. Menyebabkan perilaku agresif, terutama bagi anak laki-laki karena kecenderungan memainkan game dengan tema kekerasan.
  2. Mengabaikan kebutuhan lain, misalnya belajar, makan, mandi, tidur, dan lebih suka bermain game sendiri di depan komputer atau televisi daripada bergaul dengan saudara atau teman di lingkungan sekitar.
  3. Mengganggu kesehatan, berupa gangguan pencernaan, kram tangan dan lain-lain karena sering mengabaikan kebutuhan makan dan istirahat.
  4. Memicu masalah emosi, seperti sering marah, murung, merasa sendiri, dan marah ketika mendapat teguran karena terlalu lama bermain game.
  5. Mengalami obsesi, yaitu perasaan tertekan ketika tidak bermain sehingga anak terus berpikir tentang game dan ingin bermain untuk waktu yang cukup lama. 
  6. Mendorong ketidakjujuran, biasanya mengenai waktu dan uang yang telah mereka habiskan untuk bermain game. Mereka melakukan ini karena kebohongan merupakan cara untuk melindungi kesenangan bermain game.
  7. Tidak mampu mengendalikan diri, seorang pecandu game awalnya berencana bermain selama satu jam, akan tetapi ia melakukannya selama dua jam atau lebih, bahkan mungkin sepanjang malam. Mereka melakukan ini karena mengalami kesenangan saat bermain dan kehilangan rasa itu saat berhenti. Untuk mengatasi rasa kehilangan itu pecandu memilih bermain game lebih banyak lagi. Proses ini merupakan lingkaran setan seperti yang dialami pecandu rokok, narkotika, dan judi.
  8. Mempengaruhi otak. Permainan yang  terus-menerus dilakukan menjadi pengalaman baru, seperti proses belajar dan mengingat. Pengalaman baru yang menyenangkan dapat memberikan motivasi bagi otak untuk terus melakukannya dan  akhirnya menimbulkan perubahan pada struktur dendrit sel-sel di otak. Perubahan tersebut mengakibatkan masalah pada anak dalam mengontrol perilaku sehari-harinya. Perubahan struktur otak akibat kecanduan game dapat dilihat melalui pemeriksaan MRI (Magnetic Resonansi Imaging). Pecandu game mengalami peningkatan metabolisme glukosa dalam gyrus orbitofrontal kanan tengah, nukleus caudatus kiri, dan insula kanan dari otak, dibanding anak normal.
Anak yang dibiarkan bebas bermain di alam
Sumber : www.ummi-online.com
Dalam:

Share:


Anda Juga Bisa Baca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar